Tuesday, 15 January 2013

Jenis-Jenis Sasando



Ada beberapa jenis sasando yaitu Sasando Gong dan Sasando Biola. Sasando gong biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dalam bentuk syair Rote untuk mengiring tari, menghibur keluarga yang berduka dan yang sedang mengadakan pesta. Bunyi sasando gong nadanya pentatonik. Sasando gong berdawai 7 (tujuh) atau 7 nada, kemudian berkembang menjadi 11 (sebelas) dawai. Sasando gong lebih berkembang di Pulau Rote sejak abad ke 7.
Sasando Gong


Sasando  Biola
Diperkirakan akhir abad ke 18 sasando mengalami perkembangan, dari sasando gong ke sasando biola. Sasando biola lebih berkembang di Kupang.  Nada dari sasando biola diatonis dan bentuknya mirip dengan sasando gong tetapi bentuk bambu diameternya lebih besar dari sasando gong dan jumlah dawai pada sasando biola lebih banyak berjumlah 30 (30 nada) berkembang menjadi 32, dan 36 dawai. Sasando biola ada dua bentuk yaitu sasando dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari daun lontar dan sasando biasa dengan bentuk ruang resonansisnya terbuat dari (kotak/box/peti/triplex)


5000 Rupiah emisi 1992
Dinamakan sasando biola karena nada-nada yang ada pada sasando biola nadanya meniru nada yang ada pada biola. Sasando gong maupun sasando biola, pada mulanya alat penyetem dawainya terbuat dari kayu, yang harus diputar kemudian diketok untuk mendapatkan nada yang pas. Sasando biola yang terbuat dari kotak kurang mengalami perkembangan dan akhirnya orang lebih mengenal sasando biola dengan ruang resonansinya dari haik (daun lontar) seperti yang pernah kita kenal sasando yang ada pada uang kertas lima ribu rupiah emisi tahun 1992. 

1 comment: